Kaum Mujassimah



Yang dinamakan dengan kaum Mujassimah adalah orang yang membendakan Tuhan. Menyatakan Tuhan itu bersifat materi. Mereka terdiri dalam golongan, seperti:
  1. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu adalah Jauhar dan Maujud.
  2. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu adalah Jisim, tetapi tidaklah sama dengan jisim yang lain.
  3. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu mempunyai rupa seperti rupa manusia.
  4. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu memiliki darah, daging, anggota tubuh, wajah, tangan, kaki, dan jari.
  5. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu datang dan turun dengan ZatNya, serta bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
  6. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu duduk di atas ‘Arasy.
  7. Sebagian kaum Mujassimah beri’tiqad bahwa Allah itu masuk ke dalam ‘Arasy, dan ‘Arasy itulah yang menjadi tempat kediamanNya. Mereka mengambil pegangan dengan dalil-dalil dhahir ayat al-Qur’an dan Hadits mutasyabihat. Oleh karena itu, kaum Mujassimah ini dinamakan juga dengan kaum Mutasyabihah.

    Menurut Imam Fakhruddin ar-Razi, “Setiap Mujassimah itu pasti Mutasyabihah. Menyerupakan Tuhan dengan sesuatu, dan faham Mutasyabihah itu kafir, karena mengitsbatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu berjisim, dan jisim itu pula yang mereka sembah. Maka barangsiapa menyebut Allah itu Jisim; menyembah Jisim, kafirlah dia karena telah menyembah selain Allah”.
    Imam Ahmad berpendapat, “Barangsiapa mentasybihkan, menyerupakan Allah dengan makhluk, maka kafirlah dia”.
    Telah berkata penulis Jauhar Nafsiah, “Barangsiapa mengi’tiqadkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu Jisim, maka hukumnya kafir”.
    Ingat serta perhatikanlah dengan seksama wahai Thalib (orang yang mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala), peliharalah diri dari i’tiqad, perkataan, serta perbuatan bid’ah, dan janganlah bersahabat atau berkawan dengan kaum ahli bid’ah dan sesat. Dan janganlah memuliakannya, menganggap mereka terhormat atau mulia. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;
    من وقّرصا حب بدعةٍ فقداعان على هدم الإسلام
    “Barangsiapa memuliakan ahli bid’ah, maka sama halnya dengan menolong mereka untuk menghancurkan agama Islam.” (HR. Baihaqy)
    Ahli bid’ah itu adalah makhluk yang paling jahat, jelas menghancurkan Islam dari dalam. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;
    اهل البدعة شرّالخلق والخليقة
    “Ahli bid’ah itu adalah sejahat-jahat makhluk.” (HR. Abu Nu’aim)
    Pada hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menerangkan;
    من اهان صا حب بدعةٍ امنه الله يوم القيا مة من الفزع الأ كبر ووقاه الله تعل
    “Barangsiapa menghinakan, menganggap hina ahli bid’ah, niscaya diaman sentausakan oleh Allah di hari Qiamat dari huru-hara kepanikan yang sangat dahsyat, dan dipelihara oleh Allah dari mara bahaya.”
    Ketahuilah wahai Thalib (orang yang mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala), hanya karena karunia Allah semata kepada hambaNya, sehingga tidak akan hadir atau muncul ahli bid’ah di suatu tempat, melainkan dihadirkan oleh Allah pula seorang hambaNya untuk menegakkan kebenaran serta dalil hujjah menentang bid’ah. Seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;
    ما ظهراهل ابدعة الّا اظهرالله فيهم حجّته على لسان من يشاءمن خلقه
    “Tidak muncul ahli bid’ah, melainkan dimunculkan pula oleh Allah kepada mereka itu seorang hamba dari hamba-hambaNya, yang menegakkan hujjah serta dalil untuk menolak bid’ah tersebut.” (HR. Hakim)
     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jimat kekuatan Khalid bin walid.

Bid’ah yang dipermasalahkan

Lelaki di Pintu Surga